Friday, February 12, 2010
[Review] Dragon Age Origins
Game ini ibarat sebuah rpg seri Neverwinter Nights dicampur dengan setting dunia yang mirip The Lord Of The Ring, lalu diisi dengan pertempuran yang super brutal dan kacau seperti seri Dungeon Siege. Apakah game rpg campuran ini masih bisa dinikmati??
Pembuka
Bioware, developer game yang sudah terkenal sejak lama akan NWN 1, SW KOTOR 1, JE dan RPG ME 1, kini mereka kembali meluncurkan sebuah game RPG yang fenomenal berjudul Dragon Age Origins (DAO). Pihak developer yang bersangkutan menjanjikan, para penggemar RPg di PC termasuk fans Baldur Gate, game klasik yang legendaris itu, akan terpuaskan dengan adanya game DAO ini.
Bahkan, karena keyakinan yang tinggi, Bioware yang kini telah dimasukkan ke jajaran EA Games, meluncurkan DAO Character Creator (DAO CC) terlebih dahulu, beberapa minggu sebelum perilisan DAO secara resmi ke publik. Akankah DAO itu sebagus Baldur Gate dan game-game RPG ala Bioware lainnya, mari kita lihat saja hasilnya.....
Latar Belakang Cerita
Dragon Age ini bersettingkan dunia fantasi abad pertengahan. Akisah, pada suatu hari di negara bernama Ferelden, terancam musnah akibat invasi Darkspawn, Kaum Kegelapan yang terdiri dari berbagai ras ogre, ras yg mirip orc, naga dan monster-monster asing lainnya. Kaum kegelapan ini muncul akibat kesalahan sekelompok orang di masa lalu, saat merapal sebuah mantra untuk kebaikan umat tapi yang muncul malah sebaliknya. Kaum Darkspawn ini begitu ganas dan sangat cepat merangsek semua musuh-musuhnya, entah itu ras human, elf, dan dwarf.
Di saat-saat susana terjepit itulah, muncul sebuah organisasi ksatria super elit, Grey Wardens. Para anggotanya berasal dari orang-orang terbaik dari yang terbaik, terdiri dari berbagai ras, berkumpul menjadi satu untuk memusnahkan invasi Darkspawn (Blight) ke dunia mereka. Grey Wardens ini memiliki satu senjata rahasia yang super ampuh untuk mengalahkan The Blight, dan hasilnya pun sangat sukses besar. Berkat kehadiran organisasi super elit ini, THe Blight bisa dikalahkan, Grey Warden menjadi pahlawan besar. Namun, kekalahan the Blight, bukan berarti mereka bisa dilenyapkan untuk selama-lamanya.
Beberapa tahun kemudian Darkspawn masih suka mengganggu dunia dan mereka masih bisa melancarkan invasi, tapi semuanya bisa dipatahkan oleh Grey Warden dan para sekutunya. 400 tahun telah berlalu, kehadiran Grey Warden mulai dilupakan orang-orang karena dunia sudah tidak sekacau seperti dulu lagi, maka sesama kaum bangsawan saling sikut dan bertengkar sendiri, masyarakat luas pun juga tenggelam dan larut dalam rutinitas kehidupan.
Padahal ancaman Darkspawn masih mengintip di ujung dunia. Kaum Kegelapan masih berniat mau menginvasi dunia kembali, seperti dahulu kala. Akankah Grey Wardens masih sanggup mengatasi hal itu semua sendirian? itulah tugas yang diemban oleh gamer, terlepas apapun ras dan gendernya, semua harus berbakti pada nusa dan bangsa. Demi memberantas the Blight, segala cara dan taktik harus dicapai....... !!!!
sumber: Gamexeon
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment